Sabtu, 06 Juni 2020

sebuah rangkuman tentang kanker payudara


Hallo semua! Akhir akhir ini, banyak orang yang saya kenal menderita penyakit kanker payudara. Ada yang memasuki gejala awal, fase parah, hingga yang sudah meninggal. FYI, saya bukan orang medis yang tau seluk beluk penyakit ini, info tentang kanker payudara ini pun saya dapat dari beberapa artikel terpercaya lalu saya ringkas menjadi bacaan yang semoga mudah di mengerti oleh orang awam. Saya juga sempat menonton serial drama yang bercerita tentang seorang laki laki yang mengidap kanker payudara, judul nya jealousy incarnate. Disini, bukan hanya perempuan yang dapat menderita penyakit ini, walaupun kemungkinannya untuk laki laki itu 1:1000 tapi mungkin kamu (laki laki) yang sedang membaca ini adalah 1 dari 1000 orang yang terkena penyakit ini (nauzubillahiminzalik).

Kanker payudara merupakan tumor ganas, Payudara (PD) sendiri terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan ribuan lobulus (kelenjar kecil penghasil air susu).

Gejala yang dialami oleh seseorang yang terkena kanker payudara adalah :
·       -  Benjolan pada PD (umumnya tidak nyeri) semakin lama akan membesar
·       -  Perubahan ukuran dan bentuk PD
·        - Putting menjadi tertarik ke dalam
·         -Kulit terlihat seperti kulit jeruk
·         -Timbul borok (semakin besar dan mendalam lalu dapat menghancurkan seluruh PD, berbau busuk, dan mudah berdarah)
·         -Keluarnya cairan dari putting secara spontan dan tidak normal (normalnya jika perempuan sedang hamil/menyusui) cairan berwarna merah kecoklatan, berlangsung terus menerus dan hanya pada 1 PD

Kanker payudara sendiri terbagi menjadi 2 macam yaitu :

Kanker invasif, kanker yang dapat menyebar di luar PD,
Jenis-jenis nya:
§  Kanker payudara lobular invasive (berkembang pada kelenjar penghasil susu)
§  Kanker payudara terinflamasi
§  Kanker paget pada PD

Jenis-jenis tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, penyebarannya melalui kelenjar getah bening atau aliran darah.

o   Kanker Non invasif, kanker yang jarang menimbulkan benjolan berjenis pra kanker dan bersifat lunak.

Sayangnya penyebab utama dari kanker payudara sendiri belum begitu diketahui, faktor terkenanya penyakit ini karena usia atau riwayat kesehatan keluarga (genetik). Pengobatan yang bisa dijalani yaitu Melakukan operasi, menjalani kemoterapi dan radioterapi. Hal yang perlu kita lakukan mulai dari sekarang ialah SADARI (pemeriksaan PD sendiri) yang merupakan hal kecil namun sangat berarti besar.


Terimakasih telah membaca :) 

note : artikel ini ditulis pada tahun 2017 dan baru di post pada tahun 2020.

Minggu, 15 Maret 2020

LIBURAN MURAH DI JOGJA




TIPS LIBURAN MURAH 5 HARI 4 MALAM DI JOGJA


Halloooo yorobun! Selamat datang di blog suka suka nya eka. Untuk kalian yang nge klik link ini terimakasi ya udah mau ngeluangin waktu untuk baca blog abal abal ini hahahah tapi semoga membantu kalian semua yang mau liburan dan butuh info juga tips. Sesuai dengan judulnya, disini saya akan kasi tips ke kalian semua liburan murah di jogja ala mis eka.

Yang pertama dan paling utama pikirin dulu ya mau ajak siapa yang bisa jadi travelmate kalian di sana, saran dari saya nihhhhhhh. Kalo bisa si travelmate nya itu harus yang se frekuensi sama kalian. Contohnya, si eka nih suka banget ngebolang dan gaada capeknya dan si kiki juga sama tuh suka banget sama yang namanya jalan jalan. Nah kalo se frekuensi gitu kan enak, insyaAllah gaada tuh yang namanya kesel keselan! Inget deh kalian bakal pergi jauh bareng dia dan bakal 5 hari 4 malam 24jam terus sama dia, jadi harus akur akur! Kalo ngga, hmm gakebayang~ dan kalo bisa perginya ramean ya, selain seru kalo pergi rame rame budget penginapan dan kendaraan bisa makin murah nih. Nah kalo udh ketemu travelmate nya,

Pilih deh tanggal keberankatan kalian, karena temanya liburan murah mau gak mau harus pesen segala galanya dari jauh jauh hari ( tiket dan penginapan ) pilih kereta bengawan, dari stasiun senen ke stasiun lempuyangan jogja yang harga nya Cuma 70.000 kalo gasalah, murah banget kan :’) tapi karena ini tuh tiket paling murah untuk ke jogja jadi kalian harus pesen ini dari jauh jauh hari ya, waktu itu sih saya beli tiket tanggal 10 januari untuk perjalanan di tanggal 4 februari wkwkw bener bener takut keabisan tiket karena pas banget lagi libur semesteran jadi pasti banyak yang liburan ke jogja juga. Nah untuk saya yang pertama kali naik kereta selama 9 jam di kelas ekonomi, bener bener ini tuh jadi pengalaman yang gaakan terlupakan :”) pegel banget dong yaAllahhhhhh. Oiya bawa cemilan dari rumah yang cukup yaa, bawa juga bekel untuk makan di kereta, sebenernya di kereta ada kantin nya sih tapi harganya lumayan deh sekitar 25rb keatas. Mending bawa nasi lauk nugget dari rumah yang gratis wkwkwk dan jangan lupa bawa air minum yang cukup karena yah you know lah 9 jam kan gak bentar yaa. (FYI, saya gak jajan di kereta sama sekali karena bawa 1 air mineral, 1 air di Tupperware, ciki2an, roti untuk sarapan, nasi untuk makan siang) maap kesannya irit banget ya wwkwkw.

Nah baru deh kalo udh dapet tiket kereta pulang pergi, pesen juga ya untuk penginapannya, kalo bisa pilih penginapan yang free breakfast atau ada dapur nya jadi kan enak tuh bisa masak indomie atau ceplok telor tiap hari nya biar irit hahaha. FYI selama 5 hari di jogja saya nginep di hostel murah, nyaman banget, homey, dan deket dari alun alun, malioboro, taman sari juga keraton. Nama hostelnya itu OTTU HOSTEL BY OSTIC di JL. Prawiro taman I. nah untuk kamarnya saya pilih yang female room (1 kamar isi 6 beds) semacam dormitory gitu deh, pengalaman pertama kali nih pilih kamar yang share room gini dan bener bener seru sih! Oiya untuk per malam dan per orangnya cuma sekitar 75.000rb MURAH KANNNNNNNNNNNNNNNN? Free wifi, tea, coffee jugaa!! Nih ada beberapa foto hostelnya, kalo mau lebih lengkap bisa liat IG nya @otuhostel ya. Sebenernya mau review keselurahan tapi kayaknya bisa kepanjangan jadi segini aja o.o


 



 








Lalu baru deh buat itinerary ( rencana perjalanan ) nya, di jogja tuh ada banyakkkkkk bangetttttttt tempat wisata yang instagramable kan, kalian search aja deh pokoknya. Tapi ga semua tempat wisata di jogja itu murah, banyak juga yang mahal jadi kalian harus bijak untuk memilih mau kemana aja dan sesuakan juga dengan jaraknya kalo bisa pilih yang ga begitu makan waktu dijalan. Nah dibawah ini contohnya, beberapa tempat yang saya datengin di Jogja tapi ditunggu deh di blog yang ke 2 ya.

*Oiya sedikit saran nih, alangkah lebih baik kalo untuk sarapan masak aja di hostel wkwkw, selama 5 hari disana saya selalu sarapan di hostel, masak indomie, masak pop mie, makan koko krunch, super bubur, roti tawar. (belinya ptpt sama temen saya dan dimasak di hostel untuk sarapa) supaya pas ngebolang di jogja udah kenyang jadi tinggal makan siang dan malem deh, terus juga jangan lupa untuk selalu bawa minum kalo mau pergi ke tempat wisata ya, boleh juga bawa cemilan supaya gak jajan hahah, percaya deh bakal lebih irit banget lhooo*




Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca blog abal abal ini >.< saranghaeyoo <3

Jumat, 27 Desember 2019

analysis drama "The intruder" by Maurice Maeterlinck


“The Intruder”
Maurice Maeterlinck

I.                   Introduction
“The Intruder” drama by Maurice Maeterlinck took place all in one night in a single room. Six characters felt enormous tension one Saturday evening between shortly after nine o’clock and midnight. The grandfather, the father, the uncle, and three daughters hopefully awaited the visit of the father’s and the uncle’s eldest sister and the doctor to check on their sickly mother and baby in the room. Their discussion concerned the mother’s health, the Father thought she was improving, but the Grandfather disagreed. The Uncle tried to smooth things over and created a more relaxed atmosphere. The mood changed when the grandfather announced that he no longer heard the nightingales. Ursula believed that someone had entered the garden, although she saw no one. The father and the uncle disbelieved her, but she persisted since the nightingales suddenly fell silent and the swans became frightened. As it grew darker inside and silent outside, the infant cried offstage and the sister of mercy came in to tell them she had died. They all rushed off to her room, leaving the grandfather alone.
II.                Analysis
“The Intruder” by Maurice Maeterlinck is a drama that explores the theme of death. Death that will be experienced by every human and one of them is the character of this drama. The death of a mother who shows a tense atmosphere, full of worry and anxiety. The fear being left behind is experienced by the family, especially the grandfather on the day of his daughter’s death. Death is something that frightens both those who leave or are left behind. However “The Intruder” is the death itself. In the middle of the night, grandpa hears the voice of someone sharpening a sickle, which means related to death. The grandpa believed it could happen because she married his cousin. It shows the insularity of the family which is contrasted with the exclusion of the grandpa’s opinions regarding the unseen intruder. There is also the concept of duality, namely the existence of twos who are all together in life. In this drama there are several dualities of duality such as light, dark the father says “lighter than here” and the grandfather says “I should like to pierce this darkness” noise can be seen in the dialog of the grandfather says “I can hear a noise on the stairs already” and silence when the father says “there is a silence of the grave, men and women” life while the uncle says “it is now several weeks since he was born” and death that can be seen from the last page as follow “bows as she makes the sign of the cross, to announce the death of his wife” as in the last scene where the baby cries loudly and the mother who dies.
In this drama play there are eight characters appear on stage in “The Intruder”: the grandfather, the father Paul, the Uncle Oliver, three daughters: Ursula, Geneviève, and Gertrude, sister of mercy and the servant. In the offstage, there are also the Mother and the newborn infant. There is actually a physical intruder in the garden or around the house, the character may be a metaphor for illness or death. The Grandfather is the main character because he plays in a whole conversation. He is blind but sees the truth more clearly than the younger people around him. He says exactly what he discerns. His persistent questions about who is in the garden and the sitting room or why the lamp burns less brightly. He assumes that his family is keeping important information from him. Other characters think that his mental capabilities have declined, perhaps along with the blindness. The Father, a supporting character who is called Paul by The Grandfather. He feels anxious and worried about his sickly wife and wishes that his eldest sister who never arrives, would appear and end his anxious waiting. He is worn out from his wife’s childbirth and subsequent illness. He becomes irritated by his father-in-law’s questions and anxieties.
The Uncle, who is called Oliver appears to be an urban man, he is a supporting character that a bit uneasy in the rural environment and the stressful circumstances because of a very ill sister-in-law and her newborn baby, who never cries. He also stirs up trouble in criticizing the grandfather. While the three daughters act in silent, Ursula stands out for having more action, such as opening windows, and more dialogue, in speaking with the grandfather. Overall, they seem submissive to the male characters. The Sister of Mercy, who appears on stage only at the end, takes care of the mother in her room. She enters to inform the family of the mother’s death. The servant accused of making the noises heard or leaving the door open, staunchly defends herself. She has a strong character and stands up to the others’ accusations. The death is a constant presence but never seen or even confirmed as actually existing and it creates an atmosphere of mystery that gradually escalates into full of terror.
Setting in this drama there are in the old country-house and in the room. In the old country-house that can be seen from page one as follows "A dimly lighted room in an old country-house. A door on the right, a door on the left, and a small concealed door in a corner. At the back, stained-glass windows, in which the color green predominates, and a glass door opening on to a terrace. A Dutch clock in one corner. A lamp lighted." that is when their family didn't know about condition of the mother and the grandfather really feels anxious about the condition of his daughter because he blind. And the next place is in the room, the room that is the place who the mother live because the mother was sick and she cannot be seen by anyone. That can be seen from page two as follows the grandfather says "why could I not see my poor daughter to-day?  And the uncle says "you know quite well--the doctor forbade it." Anyone cannot see the mother because of the doctor's command.  Setting time in this drama is one night because this drama only happened in one night and this drama describe the suspence atmosphere that occurs in an old house about the death of the mother.
The plot of “The Intruder” is chronological with the elements of “The Intruder” are exposition, rising action, conflict, climax, resolution, and ending. Exposition is the beginning of the play the drama opens when The family enters the sitting room, disagreeing with their father, uncle, and grandfather, three young women hopefully await the visit of the father’s and the uncle’s eldest sister, a nun who is the mother superior of her convent, and of the doctor who is to check on their sickly mother in the room on the left and the silent baby in the room on the right.  Rising action is what happens in story leading up to the most important exciting part of the drama when the grandfather announce that he no longer hears the nightingales, they believe that someone has entered the garden, although Ursula who check into the window did not see anyone. She reports that the avenue is moonlit and the weather fine, and that the trees stir a little in the wind. Conflict when Grandfather felt a bad feeling would happen to his sick daughter. Grandfather also heard the sound and footsteps under the ground, he felt someone was entering the house, but the other characters did not feel it. Climax when one of the terror and foreboding, door open by themselves and the rays of the moonlight pierced through the corner of the stained glass, and threw strange rays here and there in the room.  The clock struck midnight; at the last blow there is a very faint sound, when someone goes up in a hurry but they don't know who it is. Falling action when the when problem of the drama resolves. The Uncle, Father, Three Daughter went to the child's room to see what was happening. Resolution when they saw Sister of Mercy on the doorway with her black clothes bent over to make the sign of the cross to tell that the mother had died or the condition of the sick mother had died.
Point of view in this drama to be third person limited because in drama the narrator is not omniscient and does not know what the characters are feeling or thinking or their intent or good or evil nature. Such things are only revealed by action or dialogue. This drama use pronoun “He” for indicating the Grandfather, the Father, Uncle. Seen from “He is asleep?” the Grandfather says “I suppose so” the father answered. And use “She” for indicating Three Daughters, the Servant and Mother it can be seen from “She is certain to come. This will be the first time she has been here?” the uncle says “She has never been into the house” the father answered. It proves that the drama uses a third-person point of view.
The style used in “The Intruder” is binary opposition. Binary opposition such as male by the Grandfather, the Father, Uncle and female by the Three Daughters, the Servant and Mother. Sensitive by the Grandfather and ignorant by the Uncle. Healthy by the all characters accept the Mother because the Mother unhealthy she could only lie weakly on the bed. Wife by the Mother and husband by the Father.
III.             Conclusion
“The Intruder” drama has a main character namely grandfather who made this drama have the theme of death. A bed feeling that grandfather experienced became the main conflict of this drama.  Supported by other characters who do not feel like grandfather touching internal conflict. The setting at night is also very supportive in the theme of death in drama. Until finally answered about the death of the theme and make other characters believe that the oddities in the grandfather they almost ignored occurred.

Terimakasih untuk teman-teman semua yang telah membaca essay ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu kalian yang sedang mencari referensi essay "the intruder" mohon untuk tidak di copy paste yaa, kalian pasti bisa modifikasi dan bikin yang lebih baik lagi! :)

Senin, 13 November 2017

Review novel "Dear Nathan"




Judul buku : Dear Nathan
Penulis : Erisca Febrian
Penerbit : Best Media
Tebal buku : 520 halaman

          Buku karya Erisca Febrian ini menceritakan tentang kisah cinta dan kehidup seorang remaja bernama Nathan yang konflik hidupnya sangat menyulitkan nya dan membuat ia menjadi seorang bad boy, yang pada akhirnya ia bertemu dengan seorang perempuan, anak pindahan bernama Salma. Nathan dan Salma melewati masa masa putih abu-abu nya bersama.

          Nathan digambarkan sebagai laki-laki berparas tampan, bermotor besar,  dan tidak menyukai pelajaran. Terlihat seperti lelaki bad boy pada umum nya, namun sebenarnya Nathan memiliki masa lalu yang benar-benar menyiksa nya. Salma, merupakan anak baru di sekolah nya Nathan yang tanpa sengaja menyukai Nathan. Salma sendiri merupakan penenang dan penyemangat untuk Nathan. Sosok yang lugu,pintar,manis dan tentunya cantik.

          Banyak pembaca, seperti orang dewasa mengira bahwa kisah cinta tentang anak SMA tidaklah ada guna nya, namun tidak bagi kami. Kisah romansa seperti ini pun banyak memiliki pembelajaran, contohnya tentang ----percintaan---- walau terdengar klise, tapi memang sewajarnya bukan. Di masa remaja ini penuh dengan Cinta-cintaan dan tentunya impian. Buku ini pun akan mengingatkan kita semua betapa indahnya masa SMA dan pasti sangat terkenang.

          Tetapi, buku yang hampir semua remaja perempuan ini suka masi memiliki kelemahan. Terutama di beberapa konflik yang tidak terdengar nyata, walau tokoh Nathan dan Salma memanglah fiksi.  Overall sih oke!!.

          Saya sendiri me recommended kan Novel ini, pure buku ini membuat saya jatuh cinta dengan tokoh utamanya, Nathan. Dan merasa iri dengan tokoh perempuan nya Salma. 

Dear Nathan sangatlah pantas untuk kalian baca, karena konflik yang ada bener-bener seru dan bisa bikin nagih untuk membaca nya. setelah membaca buku ini kamu pasti akan merasa rindu akan masa-masa SMA mu.

Seandainya baca buku Betty Azar se seru baca novel Dear Nathan</3
               


Kamis, 26 Oktober 2017

Sumbangsihku untuk Indonesia




         
   Siapapun dia. apapun Ras, dan Agamanya. Jika kewarganegaraanya bertuliskan Indonesia, kita semua wajib berpartisipasi memajukan Indonesia dan memberi apapun yang kita bisa untuk Negara tercinta.

Jika kamu seorang pelajar, belajarlah sekeras mungkin agar kelak kamu bisa meneruskan pengabdian generasi sebelumnya

Jika kamu seorang pekerja, bekerjalah dengan giat, gunakan semua kemampuan mu, tuangkan semua ide-ide mu, bangunlah Indonesia kita

Jika kamu seorang pemuda, perkuatlah persatuan Indonesia. Berkaryalah sebanyak mungkin dan bermimpilah setinggi mungkin

Tak apa jika sumbangsih mu masih sedikit untuk Indonesia
aku pun sama. Hanyalah seorang mahasiswi yang rasa sayang pada Negara nya tidak sebesar rasa sayang sama koleksi Drama-drama Korea nya

Setiap minggu nya, rumah ku kedatangan anak-anak kisaran umur 10-12 tahun, aku yang mereka panggil Mrs. Suka bercerita tentang “betapa pentingnya pendidikan” dan seketika mereka memiliki semangat yang lebih untuk belajar lebih giat. Menanyakan ini itu kepada ku yang ilmu nya masih secetek becekan

Entah karena mereka butuh dan suka diajar oleh ku dan beberapa temanku lainnya,  atau karena hal lain. Dengan penuh konsisten mereka selalu datang
dan selalu tepat waktu.

Aku menatap mereka, mengucap rasa syukur karena bisa ikut serta membimbing mereka tumbuh. 

Ada harapan di diri mereka. untuk nya, untuk keluarganya, untuk indonesia kita.

Beberapa waktu lalu ada yang bertanya pada ku “bagaimana caranya untuk menjadikan indonesia sebagai Negara Maju”

Generasinya, pola pikir dan kerja kerasnya, iman ataupun moral nya.

Tugas kita terus belajar, terus menjadi warga yang taat peraturan, focus pada masa depan, peduli akan sekitar dan lebih berani untuk maju.

Lalu tugas selanjutnya ada di generasi setelah kita. Merekalah yang akan menggantikan kita. Adik, saudara, anak tetangga, anak kita. Perlihatkan pada mereka sumbangsih mu untuk indonesia supaya kelak mereka melakukan hal serupa bahkan lebih baik dari kita.
 
Bicara tentang Indonesia
SDM kita sangat banyak namun kemana mereka semua ? disaat Negara kita butuh manusia berotak dan bertenaga.

Siapa yang salah (?)
Sudahlah, kita bukan lagi bahas tentang itu
:3

Setiap hari nya aku juga bertemu anak anak kecil lainnya, yang perempuan memakai jilbab dan yang laki laki memakai sarung juga kopiah nya.
tidak ada yang salah dari anak-anak, mereka tumbuh dari orang tua dan lingkungannya. Mereka diajar hal yang sama di sekolah, les, tempat ngaji dan ibadahnya.

Lantas kenapa masi banyak dari kita yang belum sama sekali memberi untuk Indonesia (?)
Bukan berarti aku sendiri udah banyak memberi. Tidakkkkkkkk
aku aja lebih pengen liburan ke Korea dari pada Yogyakarta :’D  



See you again di tugas selanjutnya~

Senin, 09 Oktober 2017

PROPOSAL KEGIATAN BULAN BAHASA ( TUGAS B INDONESIA)



Proposal
kegiatan bulan bahasa


Maya Eliza :171010600609
Eka Safitri : 171010600596
Saima Fadhal :171010600590

FAKULTAS SASTRA INGGRIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGGERANG SELATAN
2017





A.      Latar Belakang Kegiatan

Latar belakang kegiatan bulan bahasa adalah untuk memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober. Mengingat semakin menurunnya minat dan kesadaran para generasi bangsa dalam memperingati hari sumpah pemuda, maka kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri para Mahasiswa. Selain itu kegiatan bulan bahasa juga berguna sebagai sarana berekspresi bagi Mahasiswa dan mengembangkan bakat-bakat Mahasiswa di bidang akademik dan non akademik.
Bulan bahasa terbentuk oleh pemuda yang mendeklarasikan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta pusat, Jln Kramat Raya No. 06 di rumah milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie kong liong. Mulai dari pendeklarasian itulah pemuda mulai bangkit menyatukan fikiran, tenaga melawan para penjajah dan turut memerdekakan Negara Indonesia.

B.      Tujuan Kegiatan


·         Untuk mengembangkan bakat dan minat Mahasiswa baik di bidang akademik maupun nonakademik
·         Untuk mencari bibit-bibit siswa berprestasi baik di bidang akademik maupun nonakademik
·         Untuk meningkatkan motivasi agar setiap siswa lebih berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik.
·         Untuk mengenang jasa para pahlawan.
·         Menjadi wadah untuk penyaluran potensi dan bakat para Mahasiswa


C.      Manfaat Kegiatan

·         Memancing Mahasiswa untuk lebih berani mengembangkan bakat nya.
·         Belajar mengenal bahasa lebih dekat.
·         Belajar untuk lebih mencintai bahasa komunikasi kita, namun tetap mempelajari bahasa lain untuk menambah wawasan.


D.     Nama Kegiatan

Nama kegiatan ini adalah “Kegiatan Peringatan Bulan Bahasa 28 Oktober 2017”.





E.      Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan dalam proposal ini adalah perlombaan yang meliputi lomba cerdas cermat, lomba membaca puisi kepahlawanan, lomba pidato, lomba mengarang puisi, lomba membuat cerpen, lomba pertunjukan Drama atau Teater, dan lomba Story telling.

F.       Waktu dan Tempat Kegiatan

1.        Waktu Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

hari         :  Jumat-Sabtu
tanggal    :  27 s.d. 28 Oktober 2017
pukul       :  07.30 s.d. 13.00 WIB.

2.    Tempat Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium kampus Viktor Universitas Pamulang, dengan rincian tempat sebagai berikut.

a.    Lomba cerdas cermat bertempat di Ruang kelas V.710
b.    Lomba membaca puisi kepahlawanan bertempat di Auditorium Lt.8
c.    Lomba membaca naskah pidato bertempat di Auditorium Lt.8
d.    Lomba mengarang Cerpen bertempatan di Ruang kelas V.711 dan V.712
e.    Lomba Story telling bertempatan di Auditorium Lt.8
f.     Pementasan Drama dan Teater di Auditorium Lt.8

G.Sasarankegiatan

Sasaran kegiatan ini adalah seluruh Mahasiswa Semester 1-6

H.     Susunan Kepanitiaan

Ø  Pelindung                   : Ketua yayasan
Ø  Pengarah                   : Dosen Bahasa Indonesia
Ø  Penanggung Jawab    : Kenzi Alexander ( ketua BEM )
                                 Babby Brissa (ketua Hima Sastra)
Ø  Ketua Panitia             : Harris Risjad
Ø  Wakil Ketua               : Irma Hasibuan
Ø  Sekretaris                 : Maya Eliza
Ø  Bendahara                : Eka Safitri
Ø  Seksi Acara              : Robiah Lulu
Ø  Seksi Hum                : Annisa Albis
Ø  Seksi Keamanan       : Fahmi
Ø  Seksi Dokumentasi    : Ninda Soraya
Ø  Seksi Peralatan         : Pertiwi Dalilah
Ø  Penanggung jawab lomba cerdas cermat                     : Kristina Airinia
Ø  Penanggung jawab lomba membaca puisi                    :Fajarroni Zulkarnaen
Ø  Penanggung jawab lomba membaca pidato                  : Neti Apriliani
Ø  Penanggung jawab lomba mengarang cerpen               : Rizki Febianty
Ø  Penanggung jawab lomba story telling                          : Lesmana Prawira 
Ø  Penanggung jawab pementasan Drama & Teater           : Imam Saputro

I.         Anggaran Dana

   ATK
1.     Proposal                       Rp 30.000,00
2.     foto copy proposal         Rp 20.000,00
3.     foto copy surat surat      Rp 10.000,00
4.     konsumsi
·         Air Minum              10 Dus @15.000 Rp 150.000,00
·         Makan                    Rp 200.000,00
·         Konsumsi juri          Rp 100.000,00

DOKUMENTASI
            Cuci Cetak                Rp 100.00,00

PERALATAN
1.    Kertas Karton              Rp 30.000,00
2.    Spidol                         Rp 20.000,00
3.    Dekorasi                     Rp 100.000,00

HADIAH
1.    Piagam 12 Lembar @5.000,00      Rp 60.000,00
2.    Bingkisan                                     Rp 500,000,00

JUMLAH                                                Rp 1.320.000,00

J.         Jadwal Kegiatan

No.
Hari, Tanggal
Waktu
Jenis Kegiatan
Penanggung Jawab
1
Jumat, 27 Oktober 2017
08.00 – 09.30
Lomba membaca puisi kepahlawanan
Fajarroni Z
2
Jumat, 27 Oktober 2017
09.30 – 11.00
Lomba mengarang cerpen
Rizki Febianty
3
Jumat, 27 Oktober 2017
11.00 – 13.00
Ishoma
-
4
Jumat, 27 Oktober 2017
11.00 – 15.00
Story telling
Lesmana P
5
Sabtu, 28 Oktober 2017
08.00 – 09.30
Lomba membaca pidato
Neti Apriliani
6
Sabtu, 28 Oktober 2017
09.30 – 11.00
Lomba cerdas cermat
Kristina Airinia
7
Sabtu, 28 Oktober 2017
11.00 – 12.00
Persembahan mahasiswa
Robiah Lulu
8
Sabtu, 28 Oktober 2017
12.00 – 13.00
ishoma
-
9.
Sabtu, 28 Oktober 2017
13.00 – 14.00
Pementasan Drama & Teater
Imam Saputro
10.
Sabtu, 28 Oktober 2017
14.00 – 14.30
Persembahan mahasiswa
Robiah Lulu
11
Sabtu, 28 Oktober 2017
14.30 – 15.10
Pengumuman pemenang lomba
Kenzi Alexander

K.      Penutup

Demikian proposal ini kami buat. Besar harapan kami proposal ini dapat disetujui. Segala dukungan dari berbagai pihak kami harapkan demi kelancaran kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat. Atas perhatian  dan izin yang Bapak berikan, kami mengucapkan terima kasih.



                                                   Tangerang Selatan, 10 Oktober 2017


Ketua Pelaksana                                       Bendahara



Harris Risjad                                             Eka Safitri
NIS. 171010600800                                 NIS. 171010600596


Mengetahui,
Ketua Yayasan



Drs. H. Darsono
NIP.19610818199203100

 saimafadhal.blogspot.co.id